Diskusi PAI UNNES - Konsep Manusia
Hari, Tanggal : Selasa, 10 April 2018
Ruang : C3-324 ( Universitas Negeri
Semarang )
Mata Kuliah :
Pendidikan Agama Islam ( MKU )
Dosen Pengampu :
Bp. Agung Kuswantoro, S. Pd. M. Pd.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pada pertemuan ke-lima ini, Pak Agung menawarkan
kepada forum untuk melanjutkan diskusi pekan lalu atau melanjutkan materi PAI
pada bab selanjutnya. Karena penulis masih merasa diskusi pekan lalu menggantung,
maka secara pribadi penulis berusaha mencari tahu agar pada pertemuan ini dapat
mengutarakan pendapat yang sempat tertahan pada pertemuan sebelumnya. Penulis pun
membuat catatan yang berisi poin-poin yang ingin disampaikan terkhusus kepada teman-teman,
dengan harapan menambah wawasan bersama dan sebagai koreksi, serta berlatih
berargumentasi. Akhirnya dengan berusaha berani dan melawan rasa malu, penulis
mencoba menyampaikan pendapat di forum.
Pengetahuan baru yang penulis dapatkan
dikorelasikan dengan pendapat teman-teman yang sempat bertanya. Dengan mengurai jawaban satu persatu kemudian
ditarik kesimpulan. Mengapa dilakukan ini?
Keimanan umat muslim perihal Nabi Adam A.S adalah
manusia pertama, jika hanya kata “Karena saya beriman” sebagai alasan
mempercayai tidak akan diterima oleh pendukung-pendukung theory Manusia berasal
dari Kera. Namun ada harapan bisa menjelaskan kepada mereka-mereka yang sedang
berusaha mengenali Islam, yang benar-benar ingin mengetahui kebenaran, dengan membuktikan
kebenaran ayat-ayat Allah.
- Terkait isi Qur’an surah Al-Baqarah (2) : 30Terjemahan : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka (malaikat) berkata “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan hendak menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujiMu dan menyucikan namaMu?”. Dia berfirman “sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”Bahwa dalam ayat tersebut terjadi dialog antara Allah dan Malaikat. Terkait Allah akan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Secara tekstual, ada pertanyaan “mengapa malaikat bisa berkata demikian? Apakah yang telah terjadi sehingga malaikat mengetahui bahwa manusia berpotensi merusak dan menumpahkan darah di bumi? Jika memang sudah ada makhluk yang menempati bumi, siapakah mereka?”Maka ditarik hipotesis bahwa Allah telah menciptakan makhluk yang entah disebut apa jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Dan itu terjadi sebelum Nabi Adam dan Hawa yang akhirnya terusir dari syurga.
- Pemusnahan Besar-besaran
Hingga
kini, hantaman asteroid raksasa ke
Bumi, masih diyakini sebagai penyebab punahnya dinosaurus pada 65,5 juta tahun
lalu. Asteroid itu diperkirakan berukuran 10 kilometer. Menurut sebuah
penelitian baru, hantaman asteroid itu menyebabkan Bumi dilanda kegelapan
selama hampir dua tahun. Gelapnya langit itu disebabkan oleh beberapa hal,
salah satunya awan jelaga sisa hasil kebakaran hutan yang terjadi di seluruh
Bumi. Terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi, membuat tanaman tak
dapat berfotosintesis dan Bumi mengalami penurunan suhu secara drastis. Dua
faktor kunci itu disebut mengacaukan rantai makanan secara global dan
berkontribusi dalam kepunahan massal pada akhir zaman dinosaurus yang dikenal
sebagai Mesozoikum.
Namun
perlu penulis tekankan bahwa segala catatan sumber sejarah adalah hasil tulisan
manusia, yang mana terkadang sarat dengan kepentingan penulisnya. Maka masing-masing
dari kita harus pintar-pintar memilah dan selalu bertabayun akan sesuatu hal. Agar
idak mudah terdoktrin oleh paham-paham yang menyimpang. Jadi, benar atau
tidaknya adalah Wallohu a’lam. Namun, bisa dijadikan referensi dan bahan untuk
membandingkan dengan catatan sejarah yang lain serta keterkaitan dengan apa yang
terjadi.
- Kebenaran Teori Charles DarwinCerdik cendikia mana yang tidak pernah mendengar buku On The Origin of the Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life, atau yang lebih sering disingkat The Origin of The Species saja? Rasanya hampir semua orang pernah mendengar buku ini. Tetapi apabila pertanyaannya diubah menjadi siapa saja yang pernah membaca buku ini? Mungkin hanya sedikit. Sarjana-sarjana biologi pun rasanya tidak semuanya pernah membaca teks atau terjemahan lengkap buku ini. Sejak awal buku ini telah menuai kontroversi. Penilaian atas buku ini kemudian lebih banyak didasarkan pada review-review yang ditulis orang lain. Kebanyakan, oleh orang yang kontra atas apa yang dikatakan Darwin.Entah apa yang sebenarnya terjadi, mungkin hendak melakukan simplifikasi atau apa, yang jelas kemudian muncul sebuah kesimpulan yang jamak kita dengar, dan kemudian menjadi dosa besar Charles Darwin, bahwa menurutnya, nenek moyang manusia berasal dari kera. Penulis sendiri belum berkesempatan membaca buku tersebut.
Apa
benar Darwin berkesimpulan bahwa nenek moyang manusia berasal dari kera? Buku The
Origin of The Species ditulis Darwin dengan mengamati burung-burung Finch yang
ada di Kepulauan Galapagos. Kesempatan itu Ia dapat ketika menumpang kapal HMS
Beagle selama lima tahun. Berdasarkan pengamatan Darwin, paruh burung Finch
berbeda-beda, disesuaikan dengan makanannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan
pada diri Darwin, apakah pada awalnya bentuk paruh burung Finch adalah sama?
Darwin
sendiri bukanlah evolusionis pertama di dunia. Sebelumnya dunia juga sudah
mengenal Eugene Dubois, Alfred Russel Wallace, Al-Jahiz, Zhuang Zi, atau
Anaximander. Darwin sebenarnya hanya menguatkan dugaan-dugaan yang sudah ada
sebelumnya. Dengan membaca literatur dari naturalis-naturalis lainnya, Darwin
kemudian menduga bahwa memang benar bahwa makhluk hidup selalu mengalami
perubahan fisik dalam rentang waktu yang panjang (evolusi) dan bentuk paruh
burung Finch adalah salah satu buktinya.
Lalu
keterkaitannya dengan manusia pertama? Darwin tidak pernah menyatakan bahwa
manusia berasal dari kera. Darwin "hanya" pernah mengatakan (atau
mungkin lebih tepatnya menduga) bahwa manusia dan kera berasal dari nenek
moyang yang sama. Jelas ini adalah dua hal yang berbeda. Darwin hanya berbicara
mengenai asal-usul keragaman makhluk hidup bukan asal usul makhluk hidup (itulah
mengapa judul bukunya adalah The Origin of Species bukan The Origin of Life).
Seringkali orang mencampuradukkan antara teori evolusi dengan teori
abiogenesis. Mungkin ada sebagian dari teori evolusi yang benar, sementara
sisanya salah. Teori Evolusi berbeda dengan teori abiogenesis yang memang
jelas-jelas menegasikan keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam. Jadi sebenarnya
tidak tepat jika kemudian kita mempertentangkan antara Teori Evolusi dan ajaran
agama.
Namun
demikian, benar tidaknya Teori Evolusi Darwin masih bisa diperdebatkan. Tidak
ada data yang bisa mendukung langsung teori ini, meskipun telah ditemukan
fosil-fosil mulai dari Meganthropus Paleojavanicus sampai manusia pra modern Pithecantropus
erectus yang menunjukkan perjalanan panjang evolusi manusia. Teori itu masih
terlalu berani meloncat karena tidak pernah ditemukan rangka utuh dari
makhluk-makhluk pra-sejarah tersebut. Sangat mungkin Darwin salah. Namun jangan
lantas menghakiminya sedangkan kita sebagai muslim sendiri tidak ada usaha
untuk mencari tahu kebenarannya.
Kesimpuan
:
Ini
bukanlah sebuah pernyataan, namun sebuah hipotesa. Mungkin saja memang Allah
telah menciptakan makhluk hidup sebelum Nabi Adam turun ke bumi. Yang kemudian
keberadaannya punah disebabkan oleh peristiwa jatuhnya asteroid ke bumi yang
telah dijelaskan di atas. Dan ada yang menyebutkan Nabi Adam turun ke bumi
perkiraan 3.620 tahun SM, itu artinya sesudah terjadinya pemusnahan
besar-besaran tersebut. Maka umat Islam dapat menampik paham tentang Nabi Adam
adalah manusia berwujud kera. Nabi Adam adalah manusia dengan bentuk biologis
selayaknya manusia sekarang. Beliau adalah Manusia Modern Pertama. Mengapa disebut
modern? Karena beliau telah belajar banyak hal di syurga, dan Allah sendiri
yang membimbingnya.
Dan jika ada yang masih meragukan dengan
bertanya “Bagaimana caranya beliau turun ke bumi? Di manakah syurga?” itu
adalah pertanyaan terkait keimanan. Dimana umat muslim beriman dengan
sepenuhnya atas kekuasaan Allah. Yang mana tidak bisa dikait-kaitkan dengan
logika manusia, yang hanya sebagai makhluk ciptaan sang Khaliq. Logika manusia
tidak bisa menjangkau dan merambah alam Tuhan. Dan sebagai catatan, Keimanan bukan sesuatu yang dapat dipertanyakan. Karena Iman
setiap manusia itu berbeda.
Catatan
tambahan :
- Bumi diciptakan dalam 6 masa (hari), fenomena kekuasaan Allah pun pernah diteliti oleh LAPAN. Mengingat fenomena bulan, terdapat jejak kaki Malaikat Jibril. Hal tersebut tidak dapat dilogikakan oleh akal manusia bagaimana terjadinya. Namun hati setiap yang beriman pasti mengimani kekuasaan Allah.
- Ketika Allah melarang Nabi Adam memakan buah khuldi, Allah dan Nabi Adam dalam posisi yang sangat dekat, dari kata ‘’Pohon ini’’, dan setelah Nabi Adam melanggar ketentuan Allah ‘’Pohon itu’’. Hikmahnya adalah, apabila kita taat kepada Allah, maka Allah akan dekat. Dan apabila kita bermaksiat Allah pun akan jauh.
- Mengingat mukjizat tongkat nabi Musa A.S, itu semata-mata kekuasaan Allah. Disebut ilmu apakah sebuah tongkat yang dipukulkan ke tanah kemudian berubah menjadi ular besar dan dapat memakan ular-ular kecil? Tongkat yang dengan kuasa Allah dapat membelah laut? Siapakah yang dapat melogika hal tersebut kecuali kita Imani?
- Mengingat manusia adalah makhluk yang memiliki nafsu :
- Terlontar pertanyaan terkait syetan yang dibelenggu ketika bulan Ramadan. Mengapa banyak manusia yang bermaksiat, padahal syetan dibelenggu?Sebuah jawaban yang menarik dari pak Agung : “Selama 11 bulan lamanya, syetan berhasil mentraining manusia untuk menjadi syetan tanpa mengubah wujudnya menjadi seperti syetan.”
- Pertanyaan mengenai dilema remaja muslim berpacaran, padahal menyadari akan larangannya. Yang menjadikan kata cinta sebagai alasan hubungan berkomitmen, yang belum tentu menjadi jodohnya. Maka solusinya, jika memang bermaksiat maka putuskan saja. Jika tidak bisa menahan nafsunya maka berpuasalah. Jika berpuasa tidak berhasil menahan nafsunya, maka segera menikahlah.
Demikian
yang dapat saya bagikan, atas segala kekeliruan saya memohon maaf. Undzur ma
qola, wa la tandzur man qola.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar