Adab Makan dan Minum dalam Islam
1. Membuang
kotoran dari makanan yang terjatuh lalu memakannya.
Seringkali kita menyaksikan orang yang
mengambil makanan berlebihan sehingga tidak habis dimakan. Makanan yang mubazir
itu akhirnya dibiarkan untuk syaitan, padahal bisa jadi sebenarnya pada makanan
tersebut terdapat keberkahan. Oleh karena itu, ketika mengambil makanan harus
berdasarkan perhitungan bahwa makanan tersebut akan habis dimakan.
2. Tidak bernafas ketika minum
dan menjauhkan mulut dari tempat minum ketika bernafas.
Rasulullah SAW melarang bernafas ketika minum.
Apabila minum sambil bernafas, tubuh kita mengeluarkan CO2 (Karbondioksida), apabila bercampur
dengan H2O (Air) dapat menjadi H2CO3 (Cuka) sehingga menyebabkan minuman
menjadi acidic (Asam). Hal ini dapat terjadi juga ketika meniup air panas.
Makanan dan minuman panas sebaiknya tidak didinginkan dengan ditiup, tapi cukup
dikipas.
3. Tidak
berprasangka buruk jika makan ditemani orang yang berpenyakit.
Tidak duduk pada meja yang
dihidangkan makanan haram.
Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah
bersabda : “Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia tidak duduk
pada meja makan yang padanya diedarkan minuman khamr.”
4. Mendo’akan
yang mengundang makan.
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW
pernah datang ke Sa’ad bin Ubadah ra. yang menghidangkan roti dan mentega.
Rasulullah SAW memakannya, lalu beliau bersabda : “Telah berbuka di sisimu orang-orang yang
berpuasa. Hidanganmu telah dimakan oleh orang-orang shalih (baik) dan malaikat
pun mendo’akan kebaikan untukmu.” (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
5. Menutup
tempat makan dan minum.
Menutup tempat makan dan minum sangat
bermanfaat untuk menghindarkan makanan dari polusi udara, kotoran atau zat-zat
berbahaya yang dapat masuk ke dalam makanan atau minuman yang tidak titutupi.
Dari Nabi bahwa sesungguhnya beliau melihat seorang lelaki minum dengan berdiri. Kemudian beliau bersabda kepadanya, “Muntahkanlah!” Orang itubertanya: “Mengapa?”Beliau bersabda: “Apakah kamu suka jika minum bersama dengan kucing?” Orang lelaki itu menjawab: “Tidak.” Dia bersabda lagi: “Sesungguhnya telah minum bersamamu sesuatu yang lebih buruk daripada itu, yaitu setan.”
1.
Memakan makanan dan minuman yang halal. Saudariku,
hendaknya kita memilih makanan yang halal. Allah Ta’ala telah
memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. A Abu Hurairah ra. berkata : “Rasulullah
SAW tidak pernah sedikit pun mencela makanan. Bila beliau berselera, beliau
memakannya. Dan jika beliau tidak menyukainya, maka beliau meninggalkannya.” (HR. Bukhari Muslim)
2. Mendahulukan makan
daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah
siap disantap. Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan
makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah
tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah
dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini
jangan sering dilakukan.
3. Tidak makan dan minum
dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang
yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam
dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Jangan berlebih-lebihan
dan boros.Sesungguhnya
berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana
disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan
juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang
kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan.Walaupun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para salaf (generasi
terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga
kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.
6. Jangan menyantap
makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin
karena hal ini membahayakan tubuh. Mendinginkan makanan
hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan
berkah yang lebih besar.”
7. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Para sahabat radhiyallahu
‘anhum berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan
tetapi tidak merasa kenyang.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, ”Barangkali kalian makan berpencar
(sendiri-sendiri).” Mereka menjawab, ”Benar.” Beliau
kemudian bersabda, “Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan
sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.” (HR.
Abu Dawud)
8. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang
mencelanya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya.
Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR.
Muslim)
9. Membaca tasmiyah
(basmallah) sebelum makan. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallambersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian
makan, hendaklah ia membaca‘Bismillah’ (dengan menyebut nama
Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi
fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan
akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Di antara faedah
membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut makan apa yang
kita makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang
duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah
hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke
mulutnya, dia mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya
bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika dia
menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.”
10.
Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang
dengan tangan kiri. Rasulullahshallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian
makan,makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan,
karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR.
Muslim)Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan keburukan
bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya.
11. Makan mulai dari
makanan yang terdekat.
12. Memungut makanan yang
jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut
jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian
memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR.
At-Tirmidzi)Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang
jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk
syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala berikan dan bentuk
kepedulian kita terhadap fakir miskin.
13. Makan dengan tiga jari
(yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari
dan wadah makan selesai makan. Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhuberkata, “Saya
melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya.
Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR. Muslim)
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila
salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap
jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau
menjilatkannya pada orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maksudnya
yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya
anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.
14. Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidak makan dengan bersandar.” (HR.
Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang
menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamsaat makan
duduk dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain
adalah dhaif (lemah). Yang benar adalah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang
perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.
15. Apabila lalat terjatuh
dalam minumanNabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,“Apabila lalat jatuh pada minuman salah
seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut
kemudian barulah ia buang, sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di
sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)
16. Bersyukur kepada
Allah Ta’ala setelah makan. Terdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang
Allah Ta’ala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan
kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan (berdoa setelah
makan). Salah satu doa setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi hamdan
katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa
mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji
yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan
mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)
17. Buruknya makan sambil
berdiri dan boleh minum sambil
berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.
18. Minum tiga kali tegukan
seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum
sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya.
19. Berdoa sebelum minum
susu dan berkumur-kumur sesudahnya.Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika minum susu maka ucapkanlah,
‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami
pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada
makanan dan minuman yang setara dengan susu.”(HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul
Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih
al-Jami’(381))Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila
kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan
rasa masam pada mulut.”
Komentar
Posting Komentar