PREDIKSI SOAL UN AKUNTANSI 2015 TERBARU
MATERI PREDIKSI UN 2014/2015 TEORI
KEJURUAN AKUNTANSI SMK BISNIS MANAJEMEN DISINI
Soal Prediksi UN dan Kunci Disini Materi Lanjutan Piutang dan Pajak Disini
Soal Prediksi UN dan Kunci Disini Materi Lanjutan Piutang dan Pajak Disini
I. PERSAMAAN DASAR
AKUNTANSI
1. Mencari salah satu
variable dalam persamaan dasar akuntansi, jumlah Harta, Hutang atau Modal
Persamaan dasar H= U +
M, terus bila tiap ruas dipindahkan menjadi U = H – M atau
M = H - U
Soal UN.2012/2013 Paket
A nomor 11
Data keuangan suatu
perusahaan per 31 Desember 2012 sebagai berikut :
Kas
Rp. 46.800.000
Piutang
Dagang
Rp. 44.400.000
Perlengkapan
Rp. 2.500.000
Peralatan
Rp. 54.000.000
Akm.peny
peralatan
Rp. 20.000.000 = = > Aktiva negatif/contra acct
Hutang Dagang
Rp. 14.000.000
Hutang
Bank
Rp. 40.000.000
Dari data tersebut di
atas besarnya EKUITAS per 31 Desember 2012 adalah…
A. Rp. 73.700.000
B. Rp.113.700.000
C. Rp.201.700.000
D. Rp.221.200.000
E. Rp. 221.700.000
Pembahasan : Gunakan
persamaan M = H – U
Harta =
46.800.000+44.400.000+2.500.000+54.000.000- 20.000.000 = 127.700.000
Utang =
14.000.000+40.000.000= 54.000.000
Modal = 127.700.000 –
54.000.000 = 73.700.000 Jawaban : A
2. Mencari Modal Awal /
Modal Akhir
Ini akan berhubungan
dengan transaksi-transaksi yang mempengaruhi besarnya modal dalam persamaan
dasar akuntansi adalah
sebagai berikut :
Pendapatan = = =
> + modal
beban usaha = = = > -
modal
prive = = = > - modal
Persamaannya
menjadi sebagai berikut :
a. H
= U + M + P – B – Prive ====> bila M pindah ruas menjadi
persamaan b
b. – M
= – H + U + P – B – Prive ===> tiap ruas dikalikan bilangan yang
sama -1 menjadi
Modal Akhir = H – U – P + B + Prive
Bila persamaan tidak
menggunakan variable H dan U hanya mencari unsur Modal menjadi :
a. Modal Akhir = Modal
awal + Pendapatan – Beban – Prive ===> Modal Awal pindah ruas menjadi
b. Modal Awal = Modal
Akhir – Pendapatan + beban + Prive
Soal UN.2013/2014 Paket
B nomor 11
PD.BAHAGIA mempunyai
data sebagai berikut :
Pengambilan
Prive
Rp. 5.000.000
Modal
akhir
Rp. 70.000.000
Pendapatan
Rp.100.000.000
Beban
usaha
Rp. 55.000.000
Berdasarkan data
tersebut apbila akan membuat laporan perubahan modal maka besarnya jumlah modal
awal adalah ….
A. Rp. 110.000.000
B. Rp. 105.000.000
C. Rp. 85.000.000
D. Rp. 50.000.000
E. Rp. 45.000.000
Pembahasan :
Modal awal = Modal Akhir
– Pendapatan + beban + prive
Modal awal = 70 – 100 +
55 + 5 = 30 = = = >hayuh jawaban tidak ada yang benar !!
Pembuktian : Bila
menggunakan format laporan perubahan modal.
Modal
awal Rp.
30.000.000
==> ini jawaban dari kartama.net
Laba
(rugi) Rp.
45.000.000 (+) = = => ini pendapatan -
beban
Rp. 75.000.000
Prive Rp.
5.000.000 (-)
Modal
akhir Rp. 70.000.000
===> ini sesuai di
soal ( kesimpulane soal salah ketik !!)
Prediksi soal UN
2014/2015.
Prediksi soal ada dua
type yaitu :
1. Persamaan dasar
akuntansi dengan menambahkan data “Pendapatan”, “beban” dan “Prive “ seperti
soal berikut ( soal kategori sukar )
Data keuangan PD.BAHAGIA
per 31 Desember 2013 adalah sebagi berikut :
Kas
Rp. 35.500.000
Piutang
dagang
Rp. 112.000.000
Perlengkapan
Rp 45.500.000
Peralatan
Rp. 62.000.000
Akm.peny.peralatan
Rp. 3.000.000
Hutang
dagang
Rp. 55.000.000
Hutang
Hipotik
Rp. 90.000.000
Pendapatan
usaha
Rp. 37.500.000
Beban
usaha
Rp 12.000.000
Pengambilan
Prive
Rp. 4.000.000
Dari data tersebut
besarnya Ekuitas per 31 Desember 2013 adalah …..
A. Rp. 121.000.000
B. Rp. 124.700.000
C. Rp. 126.000.000
D. Rp. 128.500.000
E. Rp. 132.500.000
Jawaban D : Rp.
128.500.000,-
Pembahasan :
Persamaan dasarnya : H =
U + M + P – B – Prive = => bila M pindah ruas menjadi
-
M = - H + U + P – B – Prive ===> tiap ruas dikalikan bilangan yang
sama -1 menjadi
M = H – U – P + B +
Prive
M=
35.500.000+112.000.000+45.500.000+62.000.000- 3.000.000 -55.000.000 –
90.000.000 – 37.500.000 + 12.000.000 + 4.000.000 = 128.500.000
2. Persamaan yang tidak
melibatkan variable H dan U
Tidak ada variasi soal
hanya yang diminta diganti yaitu soal tahun lalu mencari modal awal , untuk
soal tahun ini mencari Modal Akhir ( soal kategori mudah )
PD.BAHAGIA mempunyai
data sebagai berikut :
Pengambilan
Prive
Rp. 3.000.000
Modal
awal
Rp. 22.000.000
Pendapatan
Rp. 65.000.000
Beban
usaha
Rp. 34.000.000
Berdasarkan data
tersebut, maka besarnya Modal Akhir pada laporan perubahan modal adalah ….
A. Rp. 110.000.000
B. Rp. 100.000.000
C. Rp. 85.000.000
D. Rp. 50.000.000
E. Rp. 45.000.000
Jawaban : D
Pembahasan : Menggunakan
persamaan Modal Akhir=Modal Awal + P – B – Prive
= 22.000.000 +
65.000.000 – 34.000.000 – 3.000.000 = 50.000.000
II. BEBAN DIBAYAR DI
MUKA
Beban dibayar di muka (
prepaid expense ) adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang belum
merupakan suatu kewajiban , tapi sudah dibayar. Cara pencatatannya ada 2 metode
, yaitu :
1. Metode Pendekatan
Neraca ( Balance Sheet Approach Method )
artinya pada waktu
membayar pengeluaran itu dicatat dalam akun kelompok Harta / akun kelompok
Neraca
2. Metode Pendekatan
Rugi - Laba( Income Statement Approach Method )
artinya pada waktu
membayar pengeluaran itu dicatat dalam akun kelompok Beban / akun kelompok Rugi
– Laba.
Perbedaan pencatatan
keduanya perhatikan tabel berikut :
No
|
Transaksi
|
Metode Pendekatan Neraca
|
Metode Pendekatan
Rugi Laba
|
|||
1
|
Membayar beban dibayar di muka, misal premi asuransi
|
Ass dibayar di muka 700
Kas
|
Beban Asuransi 700
Kas
|
|||
2
|
Jurnal penyesuaian
|
Beban asuransi 200
Ass dibyar di muka
(mencatat saldo akun Beban Asuransi , sebesar yang
sudah menjadi beban/yg sdh terpakai )
|
Ass dbyar di muka 500
Beban asuransi
(mencatat saldo akun Ass dbyar di muka ,
sebesar yang belum menjadi beban/belum terpakai )
|
|||
3
|
Jurnal balik tanggal 1 Januari tahun buku berikutnya
|
Tidak dibuat jurnal balik
|
Beban asuransi 500
Ass dbyar di muka 500
Sebab bila tdk dibuat jurnal baik , maka pencatatan
berubah menjadi metode pendekatan neraca. Karena th berikutnya yang ada
saldonya akun Ass dbyr di muka, bukan akun beban asuransi. Oleh karena spy
konsisten dlm penerepan metode dibuat jurnal balik bro !!
|
|||
Soal UN 2012/2013 Paket
A Nomor 10
Neraca saldo per 31
Desember 2012 terdapat akun Asuransi dibayar di muka sebesar Rp. 3.600.000,-
Data penyesuaian menyebutkan asuransi dibayr tanggal 1 Oktober 2012 untuk masa
2 tahun. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah …
A. Beban asuransi (D),
Kas (K) masing-masing Rp. 450.000
B. Beban Asuransi (D),
Asuransi dibayar di muka (K) masing-masing Rp. 1.350.000
C. Beban Asuransi (D),
Asuransi dibayar di muka (K) masing-masing Rp. 450.000
D. Asuransi dibayar di
muka (D), Beban Asuransi (K), masing-masing Rp. 450.000
E. Asuransi dibayar di
muka (D), Beban Asuransi (K), masing-masing Rp. 1.350.000
Pembahasan :
Soal di atas menggunakan
Metode Pendekatan Neraca ( karena dicatat di akun Asuransi dibayar di muka,
bukan akun Beban Asuransi )
Maka jurnal penyesuaian
adalah untuk mencatat “ Beban Asuransi “ , maka option jawaban D, E
didelete, juga option A. berarti jawaban yang benar ada pada option B
atau C. Tinggal dihitung premi yang terpakai mulai 1 Oktober – 31 Desember
2012= 3 bln. Besarnya = 3/24 x Rp. 3.600.000 = Rp. 450.000,- Jawaban : C
Soal UN 2013/2014 Paket
A nomor 10
Pada tanggal 1 Agustus
2009 dibayar di muka asuransi untuk 2 tahun sebesar Rp. 2.400.000,- dan
dibukukan pada akun Biaya Asuransi. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat
tanggal 31 Desember 2009 adalah …
A. Biaya Asuransi (D),
Asuransi dibayar di muka (K) masing-masing Rp. 500.000
B. Asuransi dibayar di
muka (D), Biaya Asuransi (K) masing-masing Rp. 1.900.000
C. Biaya Asuransi (D),
Asuransi dibayar di muka (K) masing-masing Rp. 1.900.000
D. Asuransi dibayar di muka
(D), Biaya Asuransi (K) masing-masing Rp. 500.000
E. Biaya Asuransi (D),
Asuransi dibayar di muka (K) masing-masing Rp. 2.400.000
Pembahasan :
Soal di atas menggunakan
Metode Pendekatan Rugi Laba ( karena dicatat di akun Biaya Asuransi, bukan akun
Asuransi dibayar di muka )
Maka jurnal penyesuaian
adalah untuk mencatat “ Asuransi dibayar di muka“ , maka option jawaban
A, C didelete, juga option E. berarti jawaban yang benar ada pada option
B atau D. Tinggal dihitung premi belum terpakai. Jumlah premi 2 tahun = 24
bulan, terpakai 1 Agst-31 Des 2009 = 5 bln, berarti sisanya 24 – 5 = 19 bulan.
Saldo akun asuransi
dibayar di muka = 19/24 x Rp. 2.400.000= Rp. 1.900.000
Jawaban : B
Prediksi soal UN
2014/2015.
1. Type soal kembali
seperti tahun 2012/2013 pencatatan Biaya dibayar di muka menggunakan metode
pendekatan neraca ( soal kategori sedang )
Saldo akun “
Asuransuransi dibayar di muka” per 31 Desember 2012 menunjukkan saldo debet Rp.
1.200.000,- Premi asuransi ini dibayar pada tanggal 30 September 2012 untuk
masa 2 tahun. Bagaimanakah jurnal penyesuain yang harus dibuat pada tanggal 31
Desember 2012 ?
Atau dengan kalimat lain
:
Pada tanggal 1 September
2012 dibayar premi asuransi untuk 2 tahun sebesar Rp. 1.200.000,- dan dicatat
pada akun “ Asuransi dibayar di muka “, maka jurnal penyesuaian yang harus
dibuat per 31 Desember 2012 adalah …
A. Beban Asuransi (D),
Kas (K), masing-masing Rp. 1.200.000
B. Asuransi dibayar di
muka (D), Kas (K), masing-masing Rp. 150.000
C. Beban Asuransi (D),
Asuransi dibayar di muka (K) masing-masing Rp 150.000
D. Beban Asuransi (D),
Asuransi dibayar di muka (K) masing-masing Rp 1.050.000
E. Asuransi dibayar di
muka (D), Beban Asuransi (K) masing-masing Rp 1.050.000
Pembahasan :
Soal tersebut biaya
dibayar di muka dicatat dengan metode pendekatan neraca. Jurnal penyesuaian
adalah untuk mencatat “Beban Asuransi”, maka option jawaban B,E dan A didelete.
Jawaban benar terdapat pada option C atau D. Beban Asuransi sebesar yang
sudah menjadi beban tahun 2012 yaitu mulai 30 September – 31 Desember 2012 = 3
bln
Beban Asuransi = 3/24 x
Rp. 1.200.000 = Rp. 150.000. Jawaban : C
2. Type soal masih
seperti tahun 2013/2014 metode pendekatan rugi-laba, tapi yang diminta “Jurnal
balik “ ( soal kategori sukar )
Perusahaan membayar
iklan Rp 300 000, untuk 10 kali penerbitan kepada Harian Radar
Banyumas, sampai dengan
31 Desember 2013 iklan tersebut baru dimuat 6 kali. Apabila pada
saat membayar iklan
dicatat debet akun “ Beban Iklan “ , maka jurnal balik
per 1 Januari 2014
adalah……….
A. Iklan dibayar dimuka
(D), Beban iklan (K) masing-masing Rp 120 000,-
B. Iklan dibayar dimuka
(D), Beban iklan (K) masing-masing Rp 180 000,-
C. Beban iklan (D),
Iklan dibayar dimuka (K) masing-masing Rp 120 000,-
D. Beban iklan (D),
Iklan dibayar dimuka (K) masing-masing Rp 180 000,-
E. Iklan dibayar di muka
(D), Kas (K), masing-masing Rp. 300.000,-
Pembahasan :
Soal tersebut, beban
dibayar di muka dicatat menggunkan metode pendekatan rugi-laba (
karena dicatat pada akun Beban Iklan ) Jurnal baliknya adalah untuk
mengembalikan metodenya agar konsisten, yaitu pendekatan rugi laba. Lho ? Ya.
karena akibat dari jurnal penyesuaian metodenya jadi berubah dari pendekatan
rugi laba menjadi metode pendekatan neraca. Nah jurnal balik mengem balikan
metode itu. Jadi dicatat di akun “Beban Iklan”. Maka option jawaban A,B,E
didelete. Tinggal dihitung berapa sisanya. Sisanya 10 kali – 6 kali = 4 kali =
4/10 x Rp. 300.000 = Rp. 120.000,-
Jawaban : C. begitu.
III. KAS KECIL (
PETTY CASH )
Kas Kecil adalah uang
kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya
relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dalam hubungannya
dengan penyelenggaraan kas kecil, ada dua metode yang dapat diterapkan untuk
mengelola kas kecil yaitu Metode Dana Tetap dan Metode Dana Berubah.
Perbedaan kedua metode
itu adalah sebagai berikut :
Metode Dana Tetap
|
Metode Dana Berubah
|
|
1. Saldo akun Kas kecil
|
Saldo akun kas kecil selalu tetap sebesar
pembentukan awal kas kecil
|
Saldo akun kas kecil berfluktuasi
|
2. Jumlah pengisian kembali kas kecil
|
Terbatas sebesar jumlah yang telah dikeluarkan dari
kas kecil
|
Tidak terbatas, sesuai dengan kebutuhan
|
3. Pencatatan pengeluaran kas kecil
|
Tidak dicatat/ tidak dijurnal.
|
Dijurnal :
Beban-beban
Kas kecil
|
4. Pengisian kembali kas kecil
|
Dijurnal dengan mendebet
Pengeluaran-pengeluaran kas kecil dan mengkredit
akun Kas
|
Dijurnal :
Kas Kecil
Kas
|
5. Jurnal penyesuaian
Menyesuaikan saldo akun kas kecil
pada akhir periode
|
Dibuat jurnal penyesuaian bila tgl 31 Des, bukan tgl
pengisian kembali kas kecil dan sampai tgl tsb sdh ada pengeluaran kas kecil.
Jurnal Penyesuaiannya :
Mendebet Pengeluaran-pengeluaran kas kecil dan
mengkredit akun Kas Kecil
Pada awal thn perlu dibuat jurnal balik (agar tdk
terjadi pencatatan dua kali )
|
Tidak ada jurnal penyesuaian,krn tiap pengeluaran
kas kecil langsung dicatat/dijurnal
|
Selisih Kas
Selisih kas terjadi
manakala saldo akun kas jumlahnya tidak sama dengan jumlah kas secara fisik.
Selisih kas kas akan dicatat ke :
a. Akun Selisih
Kas, bila jumlahnya relatif kecil dan tidak diketahui penyebabnya.
Akun
Selisih Kas di debet dan akun Kas di kredit, bila Saldo akun Kas lebih kecil
dari jumlah kas secara fisik. dan dilaporkan sebagai “beban di luar usaha “
Tapi bila keadaan sebaliknya, akun selisih kas di kredit dilaporkan sebagi
pendapatan di luar usaha.
b. Akun Piutang Pegawai,
bila selisih relatif besar, dan diketahui penyebabnya adalah kecurangan
pegawai dan memungkinkan untuk ditagih.
C. Akun Kerugian Luar
Biasa ( Extra Ordinary Losses ), bila selisih besar dan tidak mungkin untuk
ditagih.
Soal UN 2012/2013 Paket
B No. 15
Menurut perhitungan
fisik kas kecil, saldo kas kecil sebesar Rp. 3.250.000,- Sementara saldo kas
kecil menurut catatan sebesar Rp. 3.520.000,- Jurnal untuk mencatat transaksi
tersebut adalah …
A. Selisih Kas
Kecil (D) Rp. 270.000,- Kas Kecil (K) Rp. 270.000,-
B. Kas Kecil (D)
Rp. 270.000,- Selisih Kas Kecil (K) Rp. 270.000,-
C. Selisih Kas
Kecil (D) Rp. 270.000,- Piutang (K) Rp. 270.000,-
D. Piutang (D) Rp.
270.000,- Selisih Kas Kecil (K) Rp. 270.000,-
E. Utang (D)
Rp. 270.000,- Selisih Kas Kecil (K) Rp. 270.000,-
Soal UN 2013/2014 Paket
A No. 12
Intinya sama dengan soal
tahun 2012/2013 yaitu jumlah kas kecil secara fisik , lebih kecil dari pada
saldo akun kas kecil.
Pembahasan :
Bila saldo akun Kas
Kecil , lebih besar dari jumlah kas kecil secara fisik, maka cara
penyesuaiannya adalah saldo akun kas kecil harus dikurangi yaitu dengan cara
dikreditkan sebesar selisihnya agar menjadi benar yaitu sebesar jumlah yang ada
secara fisik. Yang menjadi masalah bila akun kas kecil dikredit, maka
penyeimbangnya untuk akun yang di debet itu akun apa ? Akun yang di debet
adalah akun “Selisih Kas Kecil “. Jadi jurnal untuk menyesuaikan saldo akun Kas
Kecil, bila uang yang ada secara fisik lebih kecil dari catatan saldo akun kas
kecil adalah :
Selisih Kas Kecil (D),
Kas Kecil (K)
Prediksi Soal UN
2014/2015.
Soal kelihatannya masih
sama dengan soal periode yang lalu, yaitu
-
Selisih kas kecil : Jurnal jika hasil perhitungan fisik kas kecil, lebih
kecil dari saldo akun kas kecil. ( soal kategori sedang )
-
Penyelenggaraan Kas Kecil Metode dana tetap :
a. Besarnya pengisian
kembali kas kecil ( soal kategori mudah )
b. Jurnal
pengeluaran kas kecil ( soal kategori mudah )
c. Jurnal pengisian
kembali kas kecil ( soal kategori mudah )
1. Menurut
perhitungan fisik terhadap kas kecil, diketahui sebesar Rp. 1.700.000,-
Sementara saldo kas kecil menurut catatan buku besar adalah Rp.
1.750.000,- Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah …
A. Selisih Kas
Kecil (D) Rp. 50.000,- Kas Kecil (K) Rp. 50.000,-
B. Kas Kecil (D)
Rp. 50.000,- Selisih Kas Kecil (K) Rp. 50.000,-
C. Selisih Kas
Kecil (D) Rp. 50.000,- Piutang (K) Rp. 50..000,-
D. Piutang (D) Rp.
50..000,- Selisih Kas Kecil (K) Rp. 50..000,-
E. Utang (D)
Rp. 50..000,- Selisih Kas Kecil (K) Rp50.000,-
2. Bila jumlah
yang diisikan kembali ke dalam box kas kecil adalah sejumlah pengeluaran
kas kecil, maka penyelenggaraan kas kecil menggunakan metode…
A. fluktuasi
B. dana berubah
C. imprest
D. saldo menurun
E. flat
3. Pada tanggal 4
November 2013 dibayar dengan dana kas kecil, pembelian perlengkapan toko Rp.
230.000,- dan pembayaran beban iklan Rp. 70.000,- Bila kas kecil diselenggarakan
dengan metode dana tetap, maka jurnal untuk mencatat pengeluaran tersebut
adalah …
A. Perlengkapan (D)
Rp.230.000,- Beban Iklan (D) Rp.70.000,- Kas Kecil (K) Rp. 300.000
B. Perlengkapan (D)
Rp.230.000,- Beban Iklan (D) Rp.70.000,- Kas (K) Rp. 300.000
C. Kas Kecil
(D)Rp.300.000;Perlengkapan (K) Rp.230.000,- Beban Iklan (K) Rp.70.000,-
D. Kas Kecil (D)
Rp.300.000,- Kas (K) Rp.300.000
E. Tidak dijurnal
4. Pengeluaran kas
kecil yang diselenggarakan dengan metode dana tetap, selama minggu kedua bulan
Maret 2013 adalah untuk :
Beban serba-serbi Rp.
125.000,0
Beban Transpot pegawai
Rp. 575.000,-
Jurnal untuk mencatat
pengisian kembali kas kecil adalah ….
A. Beban Serba-serbi (D)
Rp.125.000,-
Beban
transpot pegawai (D) Rp.575.000,-
Kas
Kecil (K) Rp. 700.000
B. Beban Serba-serbi (D)
Rp.125.000,-
Beban
transpot pegawai (D) Rp.575.000,-
Kas (K) Rp. 700.000
C. Kas Kecil
(D)Rp.700.000;
Beban
serba-serbi (K) Rp.125.000,-
Beban
transpot pegawai Rp.575.000
D. Kas Kecil (D)
Rp.700.000,-
Kas
(K) Rp.700.000
E. Tidak dijurnal
IV. REKONSILIASI BANK
1. Latar belakang
disusunnya Rekonsiliasi Bank : Karena saldo akun kas, pada akhir periode
jumlahnya tidak sama dengan dengan saldo rekening koran.
2. Tujuan
disusunnya Rekonsiliasi Bank : Untuk menentukan saldo akun kas pada akhir
periode agar menunjukkan saldo kas yang benar.
3. Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya ketidaksamaan antara saldo akun kas
dengan saldo Rekening Koran, serta perlakuan dalam rekonsiliasi bank adalah :
a.
setoran dalam perjalanan (deposit in transit ), menambah saldo bank
b.
inkaso (penerimaan piutang melalui bank), menambah saldo kas
c.
Cek kosong, mengurangi saldo kas
d.
Cek dalam peredaran (Outstanding Cheque), mengurangi saldo bank
e.
Jasa giro (interest revenue), menambah saldo kas
f.
Beban Adm Bank (bank service charge), mengurangi saldo kas
Bila dalam soal praktek,
maka cara mencari faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya
perbedaan antara saldo akun kas dengan saldo rekening koran adalah dengan jalan
:
I.
Bandingkan Jurnal Penerimaan Kas ( kolom akun Kas Debet ) dengan Kolom Kredit
Rekening Koran.
a. Bila di Jurnal
Penerimaan Kas ada bilangan, tetapi bilangan itu tidak terdapat di Rekening
Koran Kolom Kredit, maka bilangan itu kemungkinan adalah Cek kosong atau
Setoran dalam perjalanan atau Kesalahan dalam menulis nominal cek di jurnal
penerimaan kas ketika menerima pelunasan piutang. Bila bilangan itu ada
keterangan nomor ceknya maka bilangan itu adalah cek kosong/ kesalahan menulis
nominal cek di jurnal penerimaan kas.
b. Bila di Rekening
Koran Kolom Kredit, ada bilangan , tetapi bilangan itu tidak terdapat pada
Jurnal Penerimaan Kas ( kolom akun Kas Debet ) , maka bilangan itu kemungkinan
adalah Inkaso ( penerimaan piutang melalui bank) atau Pendapatan bunga.
II. Bandingkan
Jurnal Pengeluaran Kas ( kolom akun Kas Kredit ) dengan Kolom Debet Rekening
Koran.
a. Bila di Jurnal
Pengeluaran Kas ada bilangan, tetapi bilangan itu tidak terdapat di
Rekening Koran Kolom Debet, maka bilangan itu kemungkinan adalah Cek dalam
peredaran atau Kesalahan dalam menulis nominal cek di sus cek ketika terjadi
pembayaran. Idealnya nominal cek yang tertulis di sus cek ( bonggol cek ) dan
cek adalah sama besar.
b. Bila di Rekening
Koran Kolom Debet, ada bilangan , tetapi bilangan itu tidak terdapat pada
Jurnal Pengeluaran Kas ( kolom akun Kas Kredit ) , maka bilangan itu
kemungkinan adalah Beban Administrasi Bank atau Pembebanan biaya-biaya lainnya
Soal Un 2013/2014 Paket
B No. 14
1. Saldo kas
PT.RAYA pada tanggal 31 Januari 2011 sebesar Rp. 2.357.500,- sedangkan rekening
koran saldo kredit Rp. 2.492.500,-Perbedaan saldo ini disebabkan adanya hasil
inkaso piutang perusahaan oleh bank sebasar Rp. 150.000,- dan biaya inkaso
Rp.15.000,- Berdasarkan data tersebut saldo kas yang benar adalah …
A. Rp. 2.547.500,-
B. Rp. 2.537.500,-
C. Rp. 2.527.500,-
D. Rp. 2.417.500,-
E. Rp. 2.492.500,-
Pembahasan :
Inkaso/ penerimaan
piutang melalui bank akan menambah saldo kas dan biaya inkasonya akan
mengurangi saldo kas. Saldo kas yang benar =
Rp. 2.357.500 + 150.000
– Rp. 15.000 = Rp. 2.492.500,- Jawaban E
2. Cek yang
diterima dari debitur Rp. 12.500.000,- ditolak oleh bank karena dananya tidak
cukup. Selain itu cek yang dikeluarkan untuk pembayaran hutang
Rp.17.600.000,-dicatat dalam jurnal pengeluaran kas sebesar Rp.
16.700.000,-Jurnal penyesuaian yang harus dibuat
A. Piutang Dagang
(D)Rp.12.500.000; Hutang Dagang (D) Rp. 900.000; Kas (K) Rp. 13.400.000
B. Kas (D)
Rp.13.400.000; Piutang Dagang (K) Rp. 12.500.000; Hutang Dagang (K) Rp. 900.000
C. Piutang Dagang
(D)Rp.900.000; Hutang Dagang (D) Rp. 12.500.000; Kas (K) Rp. 13.400.000
D. Kas (D)
Rp.13.400.000; Piutang Dagang (K) Rp. 900.000; Hutang Dagang (K) Rp.12.500.000
E. Piutang Dagang
(D)Rp.13.400.000; Hutang Dagang (K) Rp. 900.000; Kas (K) Rp.12.500.000
Pembahasaan :
Pada soal di atas Ada 2
faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan yaitu :
1. Cek kosong sebesar
Rp. 12.500.000,- Perlakuannya mengurangi saldo kas dan diimbangi dengan
mengembalikan status saldo piutang dagang. Jurnal penyesuaian :
Piutang Dagang (D) Rp. 12.500.000; Kas (K) Rp. 12.500.000,-
2. Kesalahan menulis
nominal cek. Seharusnya kas keluar sebesar Rp. 17.600.000,- tetapi baru dicatat
sebasar Rp. 16.700.000,- jadi kasnya harus dikeluarkan lagi sebesar Rp.900.000.
untuk membayar hutang dagang. Jurnal penyesuaiannya :
Hutang Dagang (D)
Rp.900.000; Kas (K) Rp.900.000,- Jika kedua jurnal tersebut digabung menjadi :
Piutang
Dagang
Rp. 12.500.000,-
Hutang Dagang
Rp. 900.000,-
Kas
Rp. 13.400.000,- Jawaban A.
Prediksi Soal UN
2014/2015
1. Menghitung Saldo Kas
yang benar ( soal kategori sukar )
Saldo akun Kas per 31
Desember 2012 menunjukkan saldo debet Rp.128.840.000,- Sementara menurut
salinan rekening korang yang diterima dari bank pada tanggal yang sama
menunjukkan saldo kredit Rp. 186.320.000,- Perbedaan ini disebabkan karena bank
telah mengkredit sebesar Rp. 15.000.000, dari hasil inkaso dan Rp.3.400.000
sebagai Jasa Giro dan mendebet sebesar Rp. 840.000 sebagai biaya inkaso dan
Rp.120.000,- sebagi beban administrasi bank. Juga disebabkan karena Cheque
No.AZ-104 nominal Rp.40.000.000 belum diuangkan oleh pemiliknya. Berapakah
saldo kas yang benar ?
A. Rp. 106.320.000,-
B. Rp. 143.730.000,-
C. Rp. 143.840.000,-
D. Rp. 146.320.000,-
E. Rp. 147.120.000,-
2. Faktor penyebab
terjadinya ketidaksesuaian antara saldo kas dan saldo rekening koran.( soal
kategori sedang )
Selembar Cek nominal Rp.
14.500.000,- yang dikeluarkan untuk pembayaran hutang dagang, karena kekhilafan
ditulis di sus cek / jurnal pengeluaran kas sebesar Rp. 15.000.000,- Bagaimana
perlakuan transaksi tersebut dalam penyusuanan laporan rekonsiliasi bank ?
A. menambah saldo kas
Rp. 500.000,-
B. mengurangi saldo kas
Rp. 500.000,-
C. menambah saldo bank
Rp. 500.000,-
D. mengurangi saldo bank
Rp. 500.000,-
E. mengurangi saldo bank
Rp. 15.000.000,-
V. AKTIVA TETAP.
1.
Aktiva tetap adalah aktiva-aktiva yang sifatnya relatif permanen dan digunakan
dalam kegiatan perusahaan yang normal.
2.
Harga Perolehan Aktiva tetap adalah harga beli ditambah biaya-biaya lainnya
hingga aktiva tetap tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk
digunakan.
3.
Penghentian Aktiva Tetap dari pemakaiannya dapat terjadi karena penjualan
aktiva tetap, pertukaran aktiva tetap atau karena rusak. Pada waktu aktiva
tetap dihentikan dari pemakaiannya maka semua akun yang berhubungan dengan
aktiva tetap tersebut dihapuskan.
a.
Penjualan Aktiva Tetap
Bila Harga Jual >
Nilai Buku , maka selisihnya disebut laba dan dicatat di sisi kredit akun Laba
(Rugi) penjualan aktiva tetap. Bila keadaan sebaliknya disebut rugi dan dicatat
di sisi debet akun Laba(Rugi) penjualan aktiva tetap.
Jurnal Penjualan Mesin,
bila memperoleh laba
Kas
Akumulasi penyusutan
Mesin
Laba (Rugi) penjualan aktiva tetap
Mesin
Jurnal Penjualan Mesin,
bila menderita Rugi
Kas
Akumulasi penyusutan
Mesin
Laba (Rugi) penjualan
aktiva tetap
Mesin
b.
Pertukaran Aktiva Tetap yang tidak sejenis
Aktiva Tetap tidak
sejenis adalah aktiva tetap yang sifat dan fungsinga tidak sama.
Dalam pertukaran aktiva
tetap yang tidak sejenis laba/rugi yang timbul diakui dan dicatat pada akun
Laba (Rugi) pertukaran aktiva tetap. Dicatat di sisi kredit bila memperleh Laba
dan dicatat di sisi debet bila menderita Rugi.
Bila Harga Pertukaran
> Nilai Buku dari aktiva yang diserahkan, maka selisihnya disebut Laba.
Harga Pertukaran adalah Harga dari aktiva yang baru dikurangi dengan jumlah kas
yang ditambahkan dalam pertukaran itu. Contoh Aktiva Tetap “Lama” ditukar
dengan Aktiva Tetap “Baru” yang harganya Rp. 10 juta, tetapi harus menambah
uang tunai lagi Rp. 2 juta. Berarti Aktiva tetap “Lama” dalam pertukaran itu
dihargai Rp. 8 juta/ Harga pertukaran aktiva tetap “Lama’ sebesar Rp. 8 juta.
Jurnal pertukan Mesin
ditukar dengan Peralatan Kantor dan memperoleh Laba.
Peralatan
Kantor
Rp. xxx
Akumulasi penyusutan
Mesin
Rp. xxx
Kas
Rp. xxx
Mesin
Rp. xxx
Laba (Rugi) pertukaran aktiva
tetap Rp. xxx
Jurnal pertukan Mesin
ditukar dengan Peralatan Kantor dan menderita Rugi.
Peralatan
Kantor
Rp.xxx
Akumulasi penyusutan
Mesin
Rp.xxx
Laba (Rugi) pertukaran
aktiva tetap Rp.xxx
Kas
Rp.xxx
Mesin
Rp.xxx
c.
Pertukaran Aktiva Tetap yang sejenis
Laba/rugi dalam
pertukaran aktiva tetap sejenis tidak diakui. Selisih antara Harga Pertukaran
dengan Nilai Buku Aktiva tetap yang diserahkan ( Laba/Rugi pertukaran )
diperlakukan untuk mngkoreksi Harga Perolehan aktiva Tetap yang baru. Bila laba
akan mengurangi harga perolehan aktiva tetap yang baru, tapi bila keadaan
sebailknya akan menambah Harga Perolehan Aktiva tetap yang baru.
Jurnal Pertukaran Aktiva
tetap sejenis( misal Kendaraan Lama ditukar dengan Kendaraan Baru )
Kendaraan
Baru
Rp. xxx
Akumulasi penyusutan
Kendaraan Lama Rp. xxx
Kas
Rp.xxx
Kendaraan
Lama
Rp.xxx
Soal UN 2012/2013 Paket
B No.23
Pada tanggal 31 Maret
2012, Mesin A ditukar dengan yang baru Mesin B. mesin A dibeli tanggal 1
Januari 2009 dengan Harga Perolehan Rp. 150.000.000,- Taksiran masa manfaat 5
tahun tanpa nilai sisa. Harga Perolehan Mesin B Rp. 175.000.000,- dengan
perusahaan menambah uang tunai Rp. 100.000.000,- Metode penyusutan Mesin A
dengan Metode Garis Lurus. Jurnal pertukaran mesin adalah …
A. Mesin
B
Rp. 175.000.000
Akm
peny Mesin A Rp.
120.500.000
Mesin
A
Rp. 150.000.000
Kas
Rp. 100.000.000
Laba
pertukaran
Rp. 45.000.000
B. Mesin
B
Rp. 175.000.000
Akm
peny Mesin A
Rp. 67.500.000
Rugi
pertukaran
Rp. 7.500.000
Mesin
A
Rp. 150.000.000
Kas
Rp. 100.000.000
C. Mesin
B
Rp. 175.000.000
Akm
peny Mesin A
Rp. 97.500.000
Mesin
A
Rp. 150.000.000
Kas
Rp. 100.000.000
Laba
pertukaran
Rp. 22.500.000
D. Mesin
B
Rp. 152.500.000
Akm peny
Mesin A Rp.
97.500.000
Mesin
A
Rp. 150.000.000
Kas
Rp. 100.000.000
E. Mesin B
Rp. 175.000.000
Akm peny
Mesin A Rp. 100.000.000
Mesin
A
Rp. 150.000.000
Kas
Rp. 100.000.000
Laba pertukaran
Rp. 25.000.000
Pembahasan :
Soal di atas adalah
pertukaran aktiva tetap yang sejenis. Laba/Rugi yang timbul dalam pertukaran
aktiva tetap yang sejenis tidak dicatat. Sehingga option jawaban A,B,C,E
salah. Hingga jawaban yang benar adalah D ( karena tidak ada akun Laba/Rugi ).
Bila dibuktikan jawaban itu benar atau salah sebagai berikut :
a. Beban penyusutan per
tahun = (Rp. 150.000.000 – Rp.0 )/5 = Rp. 30.000.000
b. Beban penyusutan per
bulan = Rp.30.000.000 : 12 = Rp. 2.500.000
c. Akm. peny dari
tanggal 1 Jan 2009 – 31 Maret 2012 = 3 th, 3 bl = 39 bulan
d. Akm peny = 39 x
Rp2.500.000 = Rp. 97.500.000,-
e. Nilai Buku Mesin A =
Rp.150.000.000 – Rp.97.500.000 = Rp. 52.500.000
f. Harga Pertukaran
Mesin A = Rp. 175.000.000 – Rp. 100.000.000 = Rp. 75.000.000
g. Laba pertukaran = Rp.
75.000.000 – Rp. 52.500.000 = Rp. 22.500.000
h. Harga Perolehan Mesin
B, bukan Rp. 175.000.000 tetapi dikurangi Rp.22.500.000
Rp.
152.500.000
Karena Mesin A
ditukarkan maka semua akun yang berhubungan dengan Mesin A dihapuskan yaitu :
akun Mesin A Rp. 150.000.000, dan akun Akm peny Mesin A Rp. 97.500.000
Kas berkurang Rp.
100.000.000 dan penambahan harta Mesin B Rp. 152.500.000
Soal UN 2013/2014 Paket
B No.24
Soalnya juga pertukaran
aktiva tetap yang sejenis
Prediksi Soal UN
2014/2015
1. Pertukaran Aktiva
tetap yang tidak sejenis ( kategori soal sedang )
Pada tanggal 1 Maret
2010 dibeli Peralatan Kantor dengan harga perolehan Rp. 45.000.000 umur
ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp.0 Metode penyusutan garis lurus.
Pada tanggal 31
Agustus 2012 Peralatan Kantor itu ditukarkan dengan Kendaraan yang harganya Rp.
60.000.000 dengan tambahan uang tunai Rp. 40.000.000. Jurnal transaksi tersebut
adalah ..
A.
Kendaraan
Rp. 60.000.000
Akm.peny Peralatan Kantor Rp. 27.500.000
Kas
Rp. 40.000.000
Laba (rugi) pertukaranRp. 2.500.000
Peralatan Kantor
Rp. 45.000.000
B.
Kendaraan
Rp. 57.500.000
Akm.peny Peralatan Kantor Rp. 27.500.000
Kas
Rp. 40.000.000
Peralatan
Kantor
Rp. 45.000.000
C.
Kendaraan
Rp. 60.000.000
Akm.peny Peralatan Kantor Rp. 22.500.000
Laba
(rugi)
pertukaran
Rp. 2.500.000
Kas
Rp. 40.000.000
Peralatan
Kantor
Rp. 45.000.000
D. Peralatan
Kantor
Rp. 45.000.000
Akm.peny
Peralatan Kantor Rp. 22.500.000
Kas
Rp. 40.000.000
Laba (rugi) pertukaran
Rp. 7.500.000
Kendaraan
Rp. 20.000.000
E.
Kendaraan
Rp. 20.000.000
Akm.peny
Peralatan Kantor Rp. 22.500.000
Kas
Rp. 40.000.000
Laba (rugi) pertukaranRp. 2.500.000
2. Menghitung beban
penyusutan dengan metode jumlah angka tahun ( kategori sedang )
Sebuah aktiva tetap
dibeli pada tanggal 1 April 2012 dengan harga perolehan Rp. 65.000.000 umur
ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp. 2.000.000 Metode penyusutan jumlah
angka tahun. Beban penyusutan tahun 2012 adalah …
A. Rp.
1.750.000
B. Rp.
9.000.000
C. Rp. 15.750.000
D. Rp. 17.500.000
E. Rp. 21.000.000
VI. PERSEDIAAN BARANG
DAGANGAN
Cara mencatat persediaan
ada metode yaitu metode physical dan metode perpetual.
1. Pada metode physical
Harga Pokok penjualan baru dapat diketahui pada akhir tahun , setelah Sisa
persediaan akhir dihitung secara fisik dan dinilai harganya. Adapun cara
menilai besarnya harga pokok persediaan akhir itu dengan metode :
1.
Metode FIFO
2.
Metode LIFO
3.
Metode Rata-rata sederhana
4.
Metode Rata-rata tertimbang
5.
Metode Tanda Pengenal Khusus / Identifikasi Khusus
Bila Harga Pokok
persediaan akhir telah dihitung barulah Harga Pokok Penjualan selama satu tahun
dapat dihitung. Karena rumus untuk menghitung HPP adalah
Persediaan
Awal
Rp.xxx
Pembelian
Rp.xxx
Retur
Pembelian
( Rp.xxx )
Pot
Pembelian (
Rp.xxx )
Barang tersedia
u/dijual
Rp.xxx
Persediaan
Akhir
( Rp.xxx )
Harga Pokok
Penjualan
Rp.xxx
Sedangkan untuk
menghitung Laba bersih digunakan perhitungan sebagi berikut :
Penjualan
Rp.xxx
Retur
penjualan
( Rp.xxx )
Potongan
penjualan (
Rp.xxx )
Penjualan
bersih
Rp.xxx
Harga Pokok
Penjualan Rp.xxx (-)
Laba
Kotor
Rp.xxx
Jumlah Beban
Usaha Rp.xxx
(-)
Laba
bersih
Rp.xxx
Jurnal untuk mencatat
persediaan pada metode physical
Transaksi
|
Jurnal
|
|
1. Pembelian Barang dagangan secara kredit
|
Pembelian
Rp.xxx
PPN
Masukan Rp.xxx
Hurang
Dagang Rp.xxx
|
|
2. Retur Pembelian
|
Hutang
Dagang
Rp.xxx
Retur
Pembelian
Rp.xxx
PPN
Masukan
Rp.xxx
|
|
3. Penjualan barang dagangan secara kredit
|
Piutang
Dagang
Rp.xxx
Penjualan
Rp.xxx
PPN
Keluaran
Rp.xxx
|
|
4. Jurnal penyesuaian akhir tahun untuk mencatat
Harga Pokok Persediaan akhir
|
Persediaan
Rp. sebesar persd akhir
Ikhtisar Rugi
Laba Rp.xxx
Ikhtisar Rugi Laba Rp.xxx
Persediaan
Rp. sebsar persd awal
|
|
2. Pada metode
perpetuall Harga Pokok penjualan dapat diketahui setiap terjadi transaksi
penjualan. Dan harga pokok persediaan akhir dapat diketahu setiap
saat.Metode penilaian:
1. Metode FIFO
2. Metode LIFO
3. Metode
Rata-rata bergerak
Jurnal untuk mencatat
transaksi persediaan pada Metode Perpetual
Transaksi
|
Jurnal
|
1. Pembelian barang dagangan secara kredit
|
Persediaan
Rp.xxx
PPN Masukan
Rp.xxx
Hutang
Dagang
Rp.xxx
|
2. Retur Pembelian
|
Hutang
Dagang
Rp.xxx
Persediaan
Rp.xxx
PPN
Masukan
Rp.xxx
|
3. Penjualan secara kredit
|
Piutang
Dagang
Rp.xxx
Penjualan
Rp.xxx
PPN
Keluaran
Rp.xxx
Harga Pokok Penjualan Rp.xxx
Persediaan
Rp.xxx
|
Prediksi Soal UN
2014/2015
1. Pencatatan transaksi
persediaan ( kategori mudah )
Pembelian barang
dagangan pada metode perpetual akan mendebet akun …
A. Pembelian
B. Persediaan
C. Harga Pokok penjualan
D. Piutang dagang
E. Ikhtisar Rugi Laba
2. Menghitung besarnya
Harga Pokok Persediaan Akhir metode fisik ( kategori sedang )
Data persediaan pada
UD.Mahakam yang mencatat persediaan secara fisik selama bulan Desember 2011
adalah ….
Des 1 Persediaan
awal
400 unit @ Rp.100,-
6.
Pembelian
250 unit @ Rp.110
12.
Penjualan
350 unit @ Rp.150,-
22.
Penjualan
100 unit @ Rp.150,-
29.
Pembelian
75 unit @ Rp.120,-
Berapakah harga pokok
persediaan akhir per 31 Desember 2011 jika penilaian persediaan secara LIFO ?
A. Rp. 20.000
B. Rp. 22.000
C. Rp. 27.500
D. Rp. 29.000
E. Rp. 31.000
3. Menghitung besarnya
Harga Pokok Persediaan Akhir metode perpetual ( kategori sedang )
Data persediaan pada
UD.Mahakam yang mencatat persediaan secara perpetual selama bulan Desember 2011
adalah ….
Des 1 Persediaan
awal
300 unit @ Rp.100,-
6.
Penjualan
150 unit @ Rp.150
12.
Pembelian
350 unit @ Rp.120,-
22.
Penjualan
200 unit @ Rp.150,-
29.
Pembelian
200 unit @ Rp.130,-
Berapakah harga pokok
persediaan akhir per 31 Desember 2011 jika penilaian persediaan secara LIFO ?
A. Rp. 26.000
B. Rp. 27.000
C. Rp. 54.000
D. Rp. 59.000
E. Rp. 62.000
Komentar
Posting Komentar