Materi ( Tema / Mosi ) Debat Bahasa Indonesia 2018
DEBAT BAHASA INDONESIA 2016
1. 1. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.
Pro
Saya setuju bahwa kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosa kata asing yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia . Hal tersebut membuktikan bahwa ketergantungan bahasa Indonesia terhadap bahasa asing menjadikan bukti bahwa bahasa Indonesia sulit untuk berinteraksi antar bahasa tanpa bantuan kosa kata asing. Dengan masuknya kosa kata bahasa asing kedalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antar bahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti . Namun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan interaksi antar bahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antar bahasa. Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosa kata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju bahwa kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahsa Indonesia dalan interaksi antar bahasa.
Kontra
Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah difahami. Namun pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa kata asing tersebut. Misalnya kata snack yang lebih sering kita dengar dikalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia snack berarti makanan ringan. Sehingga masuknya kosa kata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan. Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antar bahasa karena memiliki banyak variasi kosa kata. Kosa kata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan dihampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosa kata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia. bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan masuknya kosa kata bahasa asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa namun lebih kepada masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.
Netral
Saya sebagai pihak netral menganggap bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosa kata bahasa asing. Apabila sesorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, vitamin, unit dsb., tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing sehingga diharapkan kelak tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.
2. Penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah mencerminkan kualitas keilmuan penulisnya
Pro
Saya setuju bahwa penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah mencerminkan kualitas keilmuan penulisnya. Kualitas keilmuan didukung oleh pemakaian bahasa dalam tulisan ilmiah yang bervariatif. Penggunaan bahasa asing mempunyai sumbangan yang tidak kecil terhadap kualitas tulisan ilmiah. Orang mampu berbahasa asing pasti membutuhkan pengorbanan yang luar biasa sehingga dia menjadi orang yang berbeda dari kebanyakan lainnya. Penggunaan bahasa asing merupakan pemakaian bahasa yang mencerminkan sifat keilmuan dan menjadi ungkapan yang tepat bagi kerumitan pemikiran dalam karya ilmiah. Dari pemakaian bahasa asing bukan saja tercermin sikap ilmiah, melainkan juga kehati-hatian, kecendekiaan, kecermatan, kebijaksanaan, dan kecerdasan dari penulisnya. Penggunaan bahasa asing yang digunakan dalam penulisan tulisan ilmiah dapat berfungsi sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa asing dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Kualitas keilmuan seseorang dapat dilihat dari penggunaan bahasa yang digunakan semakin banyak ilmu yang dimiliki, bahasa yang digunakan pasti akan berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah yang mempunyai sedikit ilmu. Penggunaan bahasa asing menunjukkan bahwa penulis tulisan ilmiah memiliki wawasan yang luas tidak terpaku pada bahasa Indonesia saja. Dengan menggunakan bahasa asing seseorang dapat dikatakan memilki ilmu yang lebih dibandingkan mereka yang menulis tulisan ilmiah dengan bahasa Indonesia. Kualitas keilmuan penulis tulisan ilmiah ditentukan baik buruknya berdasarkan tulisan yang dibuat karena apa yang ditulis merupakan cerminan dari kualitas ilmu yang dimiliki. Jadi saya tetap setuju bahwa penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah menrupakan cerminan
Kontra
Saya tidak setuju jika penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah mencerminkan kualitas keilmuan penulisnya. Karena belum tentu penggunaan bahasa asing benar-benar pemikiran murni penulis. Banyak tulisan ilmiah yang mengutip dari berbagai sumber. Kualitas keilmuan penulis tulisan ilmiah lebih dipengaruhi pada bagaimana dia menggunakan kalimat-kalimat efektif yang berbobot dimana kalimat tersebut sesuai dengan materi yang dibahas. Penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah hanya sebagai nilai tambah karena membuat tulisan ilmiah tidak kaku. Namun tidak dapat menentukan apakah orang tersebut pintar atau bodoh. Karena kualitas keilmuan seseorang adalah relatif. Masing-masing orang memiliki kecerdasan dan kemampuan yang berbeda. Ada orang yang pandai pada salah satu bidang tertentu namun tidak pada bidang yang lainnya, apakah kita dapat menyimpulkan bahwa orang tersebut bodoh? Tidak, maka dari itu kita harus tahu bahwa kualitas ilmu seseorang tidak ditentukan oleh satu factor namun ada banyak factor yang mempengaruhi kualitas keilmuan seseorang. Jadi jika seorang penulis tulisan ilmiah menggunakan bahasa asing namun kalimat yang digunakan tidak dapat dimengerti bahkan menjadikan tulisan tersebut menjadi salah karena penempatan bahasa asing yang tidak sesuai tempat, maka bukan mencerminkan seorang penulis yang berkualitas justru malah sebaliknya. Penggunaan bahasa asing tidak mempunyai pengaruh yang besar bagi tulisan ilmiah karena bagaimanapun yang paling menetukan adalah isi dari keseluruhan tulisan ilmiah. Jadi saya tetap tidak setuju jika penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah merupakan cerminan kualitas keilmuan penulisnya.
3. Permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa yang rendah
Pro
Saya setuju bahwa permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa yang rendah. Karena anak cenderung lebih suka bermain. Hal lain yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah permainan elektronik ini menyita waktu dan dapat membuat anak kecanduan. jika ini terjadi, dampak terhadap rendahnya ketrampilan sosial akan semakin besar. Permainan elektronik juga memungkinkan terjadinya ‘toleransi dosis’, dimana anak membutuhkan waktu yang lebih lama dari seharusnya. Dimana waktu tersebut bisa dia gunakan untuk bersosialisasi sehingga mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Anak akan cenderung berkembang menjadi orang dewasa yang cenderung individualis, memiliki interpersonal skill yang rendah, dan kurang peka terhadap orang lain. Hal ini akan mengurangi kesempatannya untuk dapat sukses dalam kehidupannya kelak. Permainan elektronik yang tidak mendidik juga akan memberikan efek yang sangat fatal bagi kehidupan anak dimasa mendatang. Kecenderungan anak menjadi individualis akan semakin mempersempit kesempatannya untuk bergaul dengan orang sekitar. Kecanduan permainan elektronik juga menyebabkan anak lupa diri pada dunia sekitar. Karena tidak biasa bergaul maka anak akan sulit untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik hal ini disebabkan mempelajari bahasa membutukan waktu yang lama yang dapat dilatih dengan membiasakan berbahasa dengan baik mulai sejak dini. Jika dari awal anak tidak dibekali dengan kemampuan berbahasa yang baik maka pada akhirnya kemampuan diri untuk bergaul pasti akan sulit. Permainan elektronik seperti playstation yang hanya mengandalkan kemampuan kecepatan dan ketelitian tidak akan memberi anak pemahaman tentang bagaimana berbahasa dengan sesame teman, dengan orang yang lebih tua, sehingga hal in menyebabkan anak memiliki kemampuan berbahasa yang rendah. Jadi saya tetap setuju bahwa permainan elktronik menyebabkan anak memiliki kemampuan berbahasa yang rendah.
Kontra
Saya tidak setuju jika permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemampuan berbahasa yang rendah. Karena tidak semua permainan elektronik mempunyai dampak negative bagi anak. Banyak permainan elektronik yang di desain untuk memenuhi kebutuhan anak belajar secara modern dan tidak membosankan sehingga anak tetap dapat bermain namun juga sekaligus belajar. Banyak Permainan elektronik yang dilengkapi percakapan dan aplikasi yang menunjang anak lebih peka terhadap situasi. Dari permainan elektronik, anak belajar mengenal bahasa tidak hanya dari lingkungan sekitar namun juga mendapat kosa kata lebih bervariasi dari permainan elektronik. Anak lebih mudah memahami bahasa jika diaplikasikan pada permainan elektronik dibandingkan dengan mendengarkan pembelajaran dari orang lain. Lingkungan yang tidak baik justru akan memberi kecenderungan anak berbahasa buruk. Dengan permainan elektronik bahasa yang disampaikan jauh lebih sistematis dan sopan dibandingkan bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang tidak sepenuhnya memberi dampak positif bagi anak. Penerapan permainan elektronik yang tepat guna akan menimbulkan dampak yang sangat baik bagi anak, bukan hanya pandai dalam berbahasa namun juga dalam mengatasi situasi yang terjadi sehingga menjadikan otak kiri dan kanan berfikir secara seimbang. Jadi saya tetap tidak setuju jika penggunaan permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa yang rendah.
4. Pidato pejabat Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia.
Pro
Saya setuju jika pidato pejabat Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri harus menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan UU 24/2009 yang memuat berbagai ketentuan yang mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia, salah satunya sebagaimana dimuat dalam Pasal 28 yang menyatakan, ”Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri”. Sementara itu, Pasal 32 UU 24/2009 menyatakan, ”(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia; (2) Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat internasional di luar negeri”. Dengan mewajibkan pejabat Negara berpidato dengan bahasa Indonesia maka akan menimbulkan kecintaan yang mendalam terhadap bahasa Indonesia. Selain itu penggunaan bahasa Indonesia dalam forum internasional juga sebagai ajang untuk menduniakan bahasa Indonesia di kancah internasional. Begitu pula jika digunakan untuk berpidato di forum dalam negeri maka akan mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Pejabat Negara yang menggunakan bahasa Indonesia dalam berpidato karena telah diatur dalam undang-undang ,hal ini akan menimbulkan banyak dampak positif bagi perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Pejabat Negara akan segan dan belajar bagaimana berpidato dengan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Maka secara tidak langsung mereka melestarikan bahasa Indonesia yang mulai ditakutkan akan tergerus oleh bahasa asing. Penggunaan bahasa Indonesia dalam berpidato di forum luar negeri juga menunjukkan bahwa bahasa Indonesia mampu bersaing dengan bahasa internasional lainnya. Begitu pula saat digunakan diforum dalam negeri hal tersebut secara tidak langsung akan memberi pembelajaran kepada masyarakat akan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga menimbulkan kesadaran di masyarakat akan pentingya melestarikan bahasa kita tercinta yaitu bahasa Indonesia. Jadi saya tetap setuju jika pidato pejabat Negara Indonesia baik didalam negeri maupun diluar negeri harus menggunakan bahasa Indonesia.
Kontra
Saya tidak setuju jika pidato pejabat Negara Indonesia diwajibkan untuk berbahasa Indonesia, baik didalam negeri maupun diluar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia belum mendunia layaknya bahasa Inggris yang telah lebih dahulu menjadi bahasa internasional. Jika bahasa Indonesia digunakan diforum luar negeri maka akan menghabat penyampaian informasi sehingga komunikasi yang berlangsung menjadi lamban. Jika pidato pejabat Negara dilakukan dalam forum dalam negeri dengan keseluruhan harus menggunakan bahasa Indonesia maka pejabat Negara harus benar-benar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Karena akan menjadi masalah yang besar jika pidato tersebut salah dan didengar oleh seluruh rakyat Indonesia.
Komentar
Posting Komentar